Berbeda dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya, manusia dibekali akal dalam mengarungi tugasnya di dunia. Pemberian akal itu menjadikan manusia sebagai makhluk yang mampu berpikir dan menentukan sendiri jalan yang ingin dipilih. Taat pada pencipta atau lalai yang akan menjadi pilihannya. Benar, pilihan. Berbeda dengan malaikat yang diprogram untuk taat atau binatang dengan nafsunya. Kesempurnaan yang dimiliki manusia itu memiliki dua potensi yaitu menjadi mulia lebih dari malaikat atau menjadi lebih hina dari binatang. 

Telah jadi perbicangan antara malaikat dan Tuhan ketika mau diciptakannya manusia sebagai khalifah di bumi. Manusia dikatakan kebanyakan akan menjadi makhluk pembuat kerusakan dan pertumpahan darah. Akan tetapi Tuhan tegas mengatakan bahwa Dia lebih mengetahui apa yang akan terjadi.

Tuhan telah mengutus Rasul dan Qalam-Nya sebagai tuntunan agar manusia menjalani hidup yang sesuai dengan Titah-nya. Meskipun begitu jalan yang dilalui tak semudah itu. Tuhan juga menyediakan ujian, nafsu dan izin pada iblis untuk menggoda manusia supaya berjalan ke arah yang berlawanan dengan standar kebenaran. Dengan kesempatan memilih, akhirnya manusia terbagi menjadi dua golongan. Baik atau buruk. Taat atau ingkar.

Manusia juga diprogram menjadi makhluk pelupa dan sering khilaf. Sebab itulah, kadang manusia melupakan pangkat hamba yang melekat pada dirinya. Padahal tidak bisa melakukan apa-apa tanpa adanya nikmat pemberian Tuhan. Semakin berkembang zaman pengetahuan juga ikut bekembang. Banyak penemuan yang ditemukan. Tak sedikit benda yang akhirnya diciptakan. Manusia merasa bisa melakukan segalanya. Bahwa dia adalah pusat alam semesta yang dapat mengatur isinya. Manusia sampai jatuh pada perbuatan untuk menandingi atau bahkan menantang Tuhan. Manusia juga telah menjelma seperti apa yang dikatakan malaikat waktu dulu. Perusak dan penumpah darah. Alamnya dirusak karena keserakahan. Darah tertumpah juga karena keserakahan. Ya. Manusia itu serakah dan tak pernah puas. Potensi itu ada pada diri setiap individunya. Kecuali mereka yang berjalan sesuai dengan tuntunan-Nya yang dapat mengendalikan potensi itu.

Kemudian, akhirnya Tuhan kirimkan makhluk tak kasat mata yang diberi nama Covid-19 sebagai pengingat diri kita yang pelupa, bahwa yang kuasa itu hanyalah Tuhan semata. Kita menjadi kuasa karena kehendak-Nya. Tatanan umat manusia luluh lantah. Ketakutan menghampiri mereka dengan kematian yang disebabkan jenis virus yang sebenarnya sudah ada lama tetapi mutasi yang membuatnya berbeda. Kecil tapi mematikan. Tak seberapa persen yang meninggal tapi cukup membuat manusia ketakutan. Kini semua ilmuan memakai akal pemberian Tuhan untuk menemukan vaksinnya. Manusia saling bekerja sama untuk menghentikan penyebarannya. Jika Covid-19 ini sudah tak ada lagi atau vaksin sudah ditemukan, maka berbahagialah dan bersyukurlah. Namun jangan kembali jumawa hingga kembali lupa bahwa Tuhan itu ada. Dialah yang dapat mengatur semesta dengan segala isinya. Gunakanlah buku petunjuk dari-nya sebab apa yang kita tempati dan nikmati ini adalah buah dari perbuatan-Nya. Bukankah sudah sangat normal sekali jika kita ingin mengoperasikan sesuatu kita akan memakai buku petunjuk dari pembuatnya?.

1 Comments

nallelymacgill said…
Titanium Headsets - Titanium Art - TITANA
TITANA titanium anodizing STORE. titanium keychain ·.... The sunscreen with titanium dioxide Tithi Gold, Tithi Gold, Silver, and Silver are all of Tithi titanium ore terraria Gold. ... Ironium titanium tubing Gold, Copper-Iron-Gold-Gold-Gold-Gold-Gold-Gold-Gold-Gold-Gold-Gold-Gold-Gold-Gold-Gold-Gold-Gold-Gold-Gold-Gold-Gold.